JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh, menyatakan keputusan Polri untuk mengganti seluruh penyidik yang menangani kasus Vina adalah langkah yang tepat.

“Saya mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus yang memberikan perhatian serius pada kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon. Keputusan Kapolda untuk mengganti seluruh penyidik adalah langkah yang benar,” ungkap Pangeran di Jakarta.

Pangeran menambahkan diterimanya upaya hukum praperadilan oleh Pegi Setiawan untuk menguji sah tidaknya penetapan tersangka oleh penyidik Polda Jawa Barat menjadi pelajaran penting bagi Korps Bhayangkara. Ia menekankan perlunya evaluasi agar aparat kepolisian tidak sembarangan dalam melakukan penangkapan.

“Saya sangat setuju bahwa Polri perlu melakukan evaluasi terhadap standar operasional prosedur untuk mencegah salah tangkap di masa mendatang,” tegasnya. Menurutnya, putusan praperadilan yang dikeluarkan oleh hakim tunggal Pengadilan Negeri Bandung, Eman Sulaiman, menunjukkan adanya pelanggaran prosedur oleh penyidik dalam hukum acara pidana.

Selain evaluasi, Pangeran juga menyebutkan perlunya perubahan paradigma. Ia menyatakan bahwa stigma di era digital tentang "no viral, no justice" harus menjadi perhatian besar bagi Polri, terutama saat ini sedang dibahas perubahan Undang-Undang Kepolisian di Komisi III.

“Saya mengingatkan Kapolri sebelum fit and proper test bahwa penyidik tidak seharusnya terlalu lama berada di posisi yang sama, karena potensi penyalahgunaan akan meningkat,” ujarnya. Berdasarkan putusan praperadilan yang dimenangkan oleh Pegi, Pangeran berharap Kapolda baru diberikan waktu untuk bekerja dan membuktikan komitmennya dalam menangani kasus ini secara transparan.

“Komitmen penyidik untuk bekerja lebih profesional akan menjadi pengawasan kami di Komisi III dan masyarakat umum. Saya berharap penuntasan kasus ini dapat segera disampaikan ke publik, karena kepercayaan masyarakat sangat penting untuk dijaga,” tutupnya. (ant)