Nasional

Cerita Kantor Baru Presiden Jokowi di IKN

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
31 Juli 2024 13:00
Cerita Kantor Baru Presiden Jokowi di IKN
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat kali pertama berkantor di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (29/7/2024).

JAKARTA - Pada Senin, 29 Juli 2024, menjadi momen bersejarah dalam 78 tahun kemerdekaan Indonesia, atau setidaknya selama hampir satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Pada hari itu, Presiden Joko Widodo untuk pertama kalinya berkantor di Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Meskipun Jakarta masih menjadi Ibu Kota Negara, Presiden menganggap momen berkantor di IKN memberikan energi, pola pikir, dan semangat baru. Dalam unggahannya di akun Instagram @jokowi, Presiden menyebutkan langkah ini merupakan awal yang memberikan harapan dan peluang baru untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Namun, Presiden juga mengungkapkan malam sebelum hari pertama berkantor di IKN, ia tidak tidur nyenyak. "Tadi malam saya tidur di sini. Gimana? Ee..enggak nyenyak. Saya ngomong apa adanya," kata Presiden Jokowi sambil tertawa kecil.

Presiden menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama ia bermalam di Kantor Presiden IKN, berbeda dengan kunjungan kerja sebelumnya di mana ia menginap di rumah tapak menteri atau di kabin area glamping. Meskipun demikian, wajah Presiden menunjukkan antusiasme saat menunjukkan sebagian ruangan di Kantor Presiden, yang dinamakan Istana Garuda, kepada awak media.

Dek Observasi di Istana Garuda
Salah satu bagian Istana Garuda yang diperlihatkan Presiden Jokowi adalah dek observasi yang menawarkan pemandangan seluruh Ibu Kota Nusantara. Dari dek ini, Presiden Jokowi memandang area Sumbu Kebangsaan dengan bendera Merah Putih yang berkibar. Ia juga menatap megahnya gedung dengan 4.650 bilah selubung berbentuk Garuda raksasa yang menjadi lapisan luar fasad bangunan.

Saat ditanya tentang bagian dek observasi Istana Garuda, Presiden Jokowi mengakui bahwa ia belum sepenuhnya menguasai lokasi dan ruangan di dalam gedung. "Saya itu belum menguasai ini lantai berapa, ini lokasi apa. Belum... belum, baru satu malam tidur di sini," katanya sambil tertawa.

Ditemani Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Presiden Jokowi duduk di bagian tengah dengan pemandangan Sumbu Kebangsaan di belakangnya. Dari ketinggian di dek Istana Garuda, terlihat bahwa pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN masih sangat sibuk dengan banyaknya alat berat konstruksi.

Ruang Konferensi
Setelah dek observasi, Presiden menunjukkan ruangan konferensi yang akan digunakan sebagai lokasi konferensi pers. Di dalam ruangan ini terdapat belasan bangku yang saling berhadapan, barisan bendera Merah Putih, dan lambang burung Garuda pada dinding. Dua layar datar untuk presentasi juga menampilkan logo HUT Ke-79 RI. Presiden dan Mensesneg Pratikno duduk di antara bangku-bangku tersebut. Presiden pun bertanya kepada awak media, "Bagus, ya?"

Presiden menjelaskan bahwa selain sebagai ruang konferensi pers, Istana Presiden IKN juga bisa menjadi lokasi konferensi pers bagi media. Suasana perbincangan dengan Presiden sangat cair, bahkan salah satu jurnalis bertanya tentang lokasi kantin dan area doorstop narasumber, seperti di Istana Kepresidenan di Jakarta. Presiden kembali tertawa dan menegaskan bahwa ia belum mengerti banyak soal ruangan di Istana Garuda.

Sebelum meninggalkan ruang konferensi, Presiden merapikan kursi yang sebelumnya diduduki Mensesneg Pratikno agar rapi dan sejajar.

Sumbu Kebangsaan
Sebelum berkantor di Istana Garuda, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana meninjau area Sumbu Kebangsaan pada Minggu (27/8) malam. Kesan awal yang dirasakan adalah seperti memasuki kota futuristik yang tidak jauh berbeda dari Jakarta.

Di area ini, calon penduduk IKN bisa menikmati Plaza Seremoni, area terbuka hijau luas dengan gedung Istana Presiden dan Istana Garuda terlihat megah dari kejauhan. Terdapat Gedung Ritel, Perpustakaan, serta Amphiteater yang bisa diakses melalui jembatan berbahan kayu dengan lampu-lampu LED untuk penerangan malam hari.

Jika berada di kawasan ini pada sore hari, semburat matahari tenggelam terlihat dari arah barat. Presiden menyebut suasana di Sumbu Kebangsaan tambah bagus, cantik, dan indah saat malam hari.

Masa Depan Ibu Kota Nusantara
Presiden menekankan bahwa pembangunan IKN merupakan pekerjaan besar yang memakan waktu 15 hingga 20 tahun. Ia membantah anggapan bahwa pembangunan IKN terkesan buru-buru, menegaskan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai tahapan dan rencana yang ada. Presiden mengakui adanya kendala teknis, namun hal itu dianggap wajar dalam proyek besar.

Pada peringatan HUT Ke-79 RI, sebanyak 1.380 tamu undangan diperkirakan hadir untuk mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi di Ibu Kota Nusantara. Presiden yakin bahwa peringatan 17 Agustus yang dirayakan untuk pertama kalinya di IKN akan memberikan semangat kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk masyarakat, bahwa IKN akan selesai dan menjadi kota layak huni yang dicintai. (ant)
 
 


Berita Lainnya