JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, bercanda dengan meminta partainya untuk mempertimbangkan dirinya sebagai calon gubernur Jakarta.

"Ketua DPW terlambat itu bukan kesalahan mereka, melainkan kemacetan Jakarta. Haruskah kami mencalonkan Ketua Umum sebagai Gubernur Jakarta? Saya meminta rekomendasi untuk itu," ujar Muhaimin, yang akrab disapa Cak Imin, dalam sambutannya di musyawarah kerja nasional (Mukernas) PKB di Balai Sidang Jakarta, Selasa. Usai sambutannya, Cak Imin menjelaskan pernyataannya kepada media.

"Itu adalah ekspresi frustrasi saya terhadap kemacetan yang tampaknya tidak ada solusinya. Acara kami saja tertunda dua jam karena macet. Kenapa belum ada solusi yang efektif?" katanya. Saat ditanya tentang kemungkinan dirinya maju di Pilkada Jakarta, terutama berpasangan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Cak Imin enggan memberikan konfirmasi.

"Saya ini ketua umum, tugasnya sangat banyak," jelasnya. Ia menambahkan proses pengusungan calon untuk Pilkada Jakarta masih berjalan di Desk Pilkada yang dipimpin oleh Abdul Halim Iskandar. "Perkembangannya terus berubah setiap hari. Dukungan untuk calon A bisa berubah karena peta koalisi berubah. Dukungan untuk calon B juga bisa berubah karena tidak cocok dengan wakilnya. Semua ini adalah problematika Pilkada yang tidak bisa saya sampaikan karena Desk Pilkada terus berkembang," ujar Muhaimin.

Dia juga menjelaskan, "Misalnya, calon gubernur A menginginkan wakil tertentu, tetapi PKB tidak setuju, maka koalisi bisa bubar. Ini terjadi di banyak kabupaten/kota maupun provinsi. Oleh karena itu, pengumuman calon Pilkada akan dilakukan secara bertahap dan tidak bisa dilakukan secara cepat." (ant)