Pemilu 2024

Angka Kematian Petugas KPPS Pemilu 2024 Turun

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
16 Februari 2024 13:00
Angka Kematian Petugas KPPS Pemilu 2024 Turun
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin (tengah), di Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais, Jakarta, Jumat (16/2/2024).

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan angka kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada pemilu tahun ini mengalami penurunan dibandingkan pemilu sebelumnya.

"Dibandingkan pemilu sebelumnya yang angka kematiannya di atas 100 orang, tahun ini menurun jauh," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais, Jakarta, Jumat. Menkes Budi mengatakan bahwa penurunan angka kematian petugas ini salah satunya disebabkan oleh kesadaran kesehatan yang meningkat dari masyarakat yang menjadi petugas KPPS.

"Kita merasa bahwa masyarakat sudah lebih paham bahwa bekerja itu jangan terlalu dipaksakan," katanya. Untuk ke depannya, Menkes Budi menargetkan agar tidak ada lagi kasus kematian bagi petugas KPPS saat bertugas. Salah satu langkahnya adalah melanjutkan kegiatan skrining kesehatan bagi calon anggota KPPS sebelum ditetapkan, seperti yang dilakukan pada pemilu kali ini.

"Rata-rata mereka memiliki komorbid, seperti darah tinggi dan diabetes. Mungkin yang perlu kita lakukan sebelum menjadi anggota KPPS adalah melakukan skrining untuk memeriksa tekanan darah tinggi dan tes gula," tuturnya. Sebelumnya, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik juga mengatakan bahwa jumlah petugas KPPS yang meninggal pada Pemilu 2024 tidak sebanyak pada Pemilu 2019. "Jumlahnya memang tidak banyak seperti pada Pemilu 2019," ujarnya.

KPU RI juga telah mengusulkan agar penghitungan suara dilakukan dengan dua panel, yaitu satu panel untuk menghitung surat suara Presiden dan Wakil Presiden serta DPD, dan panel lainnya untuk menghitung surat suara DPR dan DPRD. Hal ini diharapkan dapat mengurangi beban petugas KPPS.

"Kami sudah merancang dua panel perhitungan suara di TPS. Menurut kajian kami yang telah melakukan simulasi di Kota Tangerang, Kota Bogor, Palembang, Kutai Kartanegara, itu memberikan efisiensi waktu," ujarnya. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya