Sepakbola

PSSI Usut Tuntas Laga PON Berujung Wasit KO

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
15 September 2024 16:25
PSSI Usut Tuntas Laga PON Berujung Wasit KO
Ketum PSSI Erick Thohir (tengah) meninjau kondisi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Senayan, Jakarta, Sabtu (7/9/2024).

BANDA ACEH - ​​​​​​ Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan tegas mengecam insiden kontroversial dalam pertandingan sepak bola putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 yang mempertemukan tim Aceh melawan Sulawesi Tengah.

Peristiwa ini terjadi pada laga perempat final di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024) malam WIB. Wasit Eko Agus Sugih Harto dianggap membuat sejumlah keputusan kontroversial, terutama ketika memberikan dua penalti kepada tim Aceh beberapa menit sebelum laga berakhir.

Keputusan wasit tersebut memicu aksi kekerasan dari pemain Sulawesi Tengah yang melakukan pemukulan hingga wasit terkapar dan harus dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans. PSSI menyatakan sanksi berat akan dikenakan kepada pemain dan wasit yang terlibat dalam insiden ini.

"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh dan memberikan sanksi terberat!" tegas Erick dalam pernyataannya, Minggu (15/9/2024). Erick menyatakan investigasi mendalam akan dilakukan, dimulai dari penilaian terhadap kepemimpinan wasit yang penuh kejanggalan. Reaksi tidak sportif dari pemain juga akan dikenai hukuman berat.

"Investigasi mendalam akan dilakukan. Indikasi pertandingan yang tidak fair akan menjadi fokus utama. Begitu juga dengan reaksi pemain yang akan mendapat sanksi sangat berat," tambahnya. Sanksi larangan seumur hidup mengancam wasit dan pihak lain yang terbukti terlibat dalam pengaturan hasil pertandingan. Namun, Erick juga menegaskan tindakan pemukulan oleh pemain adalah tindak kriminal yang memiliki konsekuensi hukum.

"Ini adalah tindakan kriminal dengan konsekuensi hukum. Keputusan wasit yang kontroversial adalah masalah lain yang juga memiliki implikasi hukum jika terbukti ada pihak yang terlibat dalam pengaturan pertandingan," kata Erick. PSSI memandang insiden ini telah mencoreng citra sepak bola Indonesia yang sedang berusaha bangkit. Erick menegaskan bahwa hukuman yang diberikan akan menjadi salah satu hukuman terberat untuk mencegah kejadian serupa.

"Tidak ada toleransi bagi siapa pun yang dengan sengaja melanggar prinsip fair play. Sanksi ini bukan hanya hukuman, tetapi juga pernyataan tegas dari sepak bola Indonesia bahwa praktik di luar fair play tidak akan ditolerir," tegas Erick. Tim Aceh melaju ke semifinal PON XXI Aceh-Sumut cabang sepak bola putra setelah tim Sulawesi Tengah memutuskan mundur sebelum pertandingan berlanjut ke babak tambahan waktu, dengan skor 1-1 pada waktu normal. (ant)
 


Berita Lainnya