Nasional

PBNU Vs PKB, Jazilul Nilai Pansus PBNU "Rebut" PKB Tak Paham Konstitusi

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
31 Juli 2024 12:00
PBNU Vs PKB, Jazilul Nilai Pansus PBNU "Rebut" PKB Tak Paham Konstitusi
Waketum PKB Jazilul Fawaid.

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menganggap pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan PKB ke Nahdlatul Ulama (NU) yang diwacanakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menunjukkan ketidakpahaman konstitusi.

"Kisruh yang disampaikan oleh Gus Ipul menunjukkan bahwa mereka tidak paham konstitusi, tata kelola organisasi, bahkan tata krama," kata Jazilul, yang akrab disapa Gus Jazil, di Jakarta. Ia menilai upaya intervensi untuk mengembalikan PKB ke NU sebagai tindakan yang salah dan merampas hak yang bukan semestinya.

"Sangat disayangkan, organisasi yang berdasar pada keulamaan ternyata tidak menunjukkan etika keulamaan. Ingin menyerobot, mengambil alih sesuatu yang bukan haknya, itu pantang bagi ulama. Itu adalah tindakan yang batil," ujarnya. Gus Jazil menegaskan bahwa PKB adalah partai politik yang berdaulat dan bukan badan otonom di bawah naungan NU.

"PKB berdaulat menjalankan Undang-Undang Partai Politik, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011, sementara NU berjalan dengan Undang-Undang Ormas (Organisasi Kemasyarakatan). Jadi, kamarnya berbeda," ucapnya. Ia juga menolak anggapan bahwa elite PKB tidak menghargai hubungan historis dengan PBNU.

"Dari awal, PKB menyadari hubungan historis antara PKB dan NU. Kami tidak pernah mempermasalahkan jika PBNU berjarak dengan seluruh partai politik, termasuk PKB," tuturnya. Gus Jazil mengaku baru mendengar kabar terkait wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) PBNU dan menegaskan bahwa PKB tidak akan ikut campur dalam urusan MLB yang menjadi urusan warga NU.

"PKB tidak akan ikut campur dalam urusan MLB PBNU. Jika ada, silakan saja NU atau masyarakat NU yang melaksanakan. Tidak ada hubungannya dengan PKB," ujarnya. Meskipun ada kader PKB yang juga anggota PBNU, ia menekankan bahwa partainya akan menghormati dan tidak mengintervensi PBNU jika ingin menyelenggarakan MLB.

"PKB tidak akan mengintervensi apa yang menjadi kedaulatan PBNU. Jika ada kader atau jamaah yang ingin mengadakan MLB, kami tidak akan menghalangi atau mendukung. Posisi kami adalah menghormati dinamika tersebut," jelasnya. Sebelumnya, pada Jumat (26/7/2024), Sekjen PBNU Gus Ipul mengatakan pihaknya sedang mendiskusikan pembentukan semacam pansus untuk mengembalikan PKB ke NU.

Gus Ipul berpendapat bahwa pemilik sah PKB adalah NU dan menilai para elite PKB banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal berdirinya PKB. Ia menduga ada upaya sistematis oleh elite PKB untuk menjauhkan PKB dari struktural NU. "Langkah ini diambil setelah melihat pernyataan elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," katanya. (ant)


Berita Lainnya