Nasional
Kasus Pencatutan NIK Calon Independen Jakarta, Dukcapil Klaim Tak Ada Kebocoran Data
JAKARTA - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi, menegaskan tidak ada kebocoran data terkait pencatutan nama dan nomor induk kependudukan (NIK) kartu tanda penduduk (KTP) yang digunakan secara sepihak untuk mendukung pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Tidak ada kebocoran data. NIK seseorang bisa diperoleh melalui berbagai cara, baik yang sah maupun tidak sah," kata Teguh di Jakarta, Jumat. Teguh menjelaskan bahwa NIK KTP bisa didapatkan melalui berbagai metode, baik yang legal maupun ilegal. Namun, ia menegaskan bahwa kasus pencatutan ini tidak melibatkan pihaknya, baik secara institusi maupun individu.
"Saya kira penyalahgunaan atau penggunaan NIK secara sepihak untuk mendukung calon tertentu tidak melibatkan Dukcapil, karena NIK bisa diperoleh melalui berbagai cara," ujarnya. Menurut Teguh, pengambilan nama dan NIK tanpa izin pemilik KTP termasuk dalam kategori pencatutan atau penyalahgunaan identitas. Kasus serupa juga sering terjadi di berbagai situasi lainnya.
"Adapun bagaimana NIK digunakan untuk mendukung calon tertentu dalam seleksi pilkada sudah ada mekanismenya. Kami tidak terlibat dalam proses dukung-mendukung atau penyiapan NIK untuk calon tertentu," tegasnya. Pada hari Kamis (15/8), KPU Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa pasangan Dharma-Kun telah memenuhi syarat sebagai peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024. Jumlah dukungan yang diterima pasangan tersebut mencapai 677.467 orang, melebihi syarat dukungan minimal sebanyak 618.698 orang.
Isu pencatutan identitas sepihak untuk mendukung pasangan calon independen ini menjadi viral di media sosial X setelah salah satu pengguna mengunggah bukti tangkapan layar bahwa NIK KTP-nya digunakan tanpa izin. Unggahan dari akun @ayamdreampop ini mendapatkan berbagai reaksi dari publik, dengan beberapa pemilik akun mengalami hal serupa. Pencatutan NIK juga dilaporkan terjadi pada keluarga politikus, termasuk Anies Baswedan. Dalam akun X-nya, Anies menyebutkan bahwa KTP-nya aman, namun KTP dua anak dan adiknya dicatut untuk masuk daftar pendukung calon independen. Anies juga membagikan tangkapan layar dari laman infopemilu.kpu.go.id yang menunjukkan pencatutan tersebut.
"Alhamdulillah, KTP saya aman. Namun, KTP dua anak, adik, serta sebagian tim kerja kami juga dicatut masuk dalam daftar pendukung calon independen," kata Anies , Jumat. (ant)