JAKARTA - Pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, menyatakan timnya tidak memiliki misi tertentu menjelang pertemuan dengan negara kelahirannya, Korea Selatan, pada perempat final Piala Asia U-23 2024 yang dijadwalkan berlangsung Jumat (26/4/2024) dini hari WIB.

Shin, yang sebelumnya menangani timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, pernah mengalami pengalaman buruk dari publik negaranya. Saat timnas Korsel tiba di bandara setelah Piala Dunia 2018, Shin dan timnya dilempari bantal dan telur oleh beberapa penggemar yang kecewa karena tim gagal melaju dari fase gugur, meski berhasil mengalahkan Jerman.

“Kejadian itu tidak menjadi motivasi bagi saya. Itu hanya bagian dari proses. Saya tidak menyesal sama sekali, karena saya akan bekerja semaksimal mungkin dalam tugas yang saya terima. Jadi, itu tidak berpengaruh,” kata Shin melalui rekaman audio yang diterima wartawan, Selasa. Shin melihat timnya memiliki keuntungan kebugaran fisik karena memiliki waktu istirahat yang lebih lama satu hari dibandingkan lawan mereka. Hal ini diharapkan dapat memberikan keuntungan saat melawan Korea Selatan.

Sebagai warga negara Korea Selatan, Shin sebenarnya berharap dapat bertemu Jepang di perempat final, untuk kemudian bertemu Korea Selatan di fase-fase berikutnya. Namun, Jepang hanya menempati posisi kedua di grup setelah kalah dari Korea Selatan, yang membuat Shin harus bersiap menghadapi negaranya sendiri. “Saya ingin bertemu Jepang karena ingin bertemu Korea Selatan di final agar kami bisa lolos bersama ke Olimpiade. Tapi pertandingan tidak selalu sesuai keinginan. Kami akan bekerja keras untuk persiapan melawan Korea,” ujar Shin.

Lolosnya Indonesia ke perempat final Piala Asia U-23 2024 merupakan sejarah, karena ini adalah kali pertama timnas Indonesia berkompetisi di ajang tersebut. Piala Asia U-23 juga menjadi ajang kualifikasi untuk Olimpiade Paris 2024, di mana tiga tim teratas akan lolos otomatis, sementara tim peringkat keempat akan bermain playoff melawan Guinea dari Afrika untuk satu tiket tersisa. (ant)