JAKARTA - Pemain timnas Indonesia, Ivar Jenner, menanggapi permainan "kotor" yang diterapkan Arab Saudi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Menurutnya, taktik seperti itu adalah bagian dari dinamika sepak bola.

Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa malam, Arab Saudi kerap menggunakan strategi tidak sportif, seperti mudah terjatuh untuk memancing pelanggaran dan membuang-buang waktu. "Anda tahu, beberapa hal seperti membuang-buang waktu, kartu kuning, kartu merah, itu bisa saja terjadi," ujar Ivar kepada wartawan usai laga.

Kontroversi Wasit

Meski Indonesia berhasil menang 2-0, permainan Saudi menarik perhatian wasit asal Uzbekistan, Rustam Rutfullin, yang memimpin pertandingan. Wasit ini sempat mendapat teriakan "mafia" dari penonton karena dianggap condong menguntungkan tim tamu.

Taktik Saudi juga membuat Indonesia melakukan 15 pelanggaran, dengan lima kartu kuning dan satu kartu merah untuk Justin Hubner pada menit ke-89. Salah satu kartu kuning tersebut diberikan kepada Ivar Jenner, yang mendapatkannya di menit ke-89 akibat protes keras terhadap keputusan wasit.

"Saya sadar itu tindakan yang bodoh. Sebenarnya itu bukan pelanggaran, tapi saya terlalu agresif kepada wasit, jadi saya terkena kartu," ungkap pemain Jong FC Utrecht tersebut.

Empat Laga Tersisa

Meski insiden itu terjadi, Ivar tetap senang bisa bermain penuh dan membantu Indonesia mencatatkan kemenangan pertama di putaran ketiga kualifikasi. Hasil tersebut membawa Indonesia naik ke peringkat ketiga klasemen Grup C dengan enam poin dari enam pertandingan.

Menghadapi empat laga tersisa melawan Bahrain, China (di kandang), serta Australia dan Jepang (tandang), Ivar menilai timnya perlu meraih minimal tiga kemenangan untuk mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026.

"Kemenangan ini sangat berarti. Saya senang bisa kembali bermain. Sayang sekali saya harus absen saat melawan Jepang karena skorsing. Ke depan, kami harus fokus untuk memenangi tiga dari empat laga tersisa agar bisa lolos ke Piala Dunia," tutup Ivar. (dan)