Nasional

HUT Ke-60 , Golkar Undang Parpol China Rusia dan AS

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
03 Agustus 2024 13:30
HUT Ke-60 , Golkar Undang Parpol China Rusia dan AS
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tiga kiri) saat berpidato dalam acara puncak peringatan HUT ke-46 AMPI di Jakarta, Jumat (2/8/2024).

JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, berencana menggelar simposium politik internasional sebagai bagian dari peringatan HUT Ke-60 Partai Golkar. Acara ini akan mengundang partai-partai politik dari berbagai negara, termasuk China, Rusia, dan Amerika Serikat.

Dalam sambutannya pada puncak peringatan HUT ke-46 Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) di Jakarta pada Jumat malam, Airlangga menyebut beberapa partai yang akan diundang, seperti Partai Komunis China (CCP), United Russia, yang merupakan partai terbesar di Rusia dan pendukung utama Presiden Vladimir Putin, serta Partai Demokrat Amerika Serikat.

“Kami akan menggelar simposium partai politik internasional yang akan dipimpin oleh saudara Dave Laksono,” ujar Airlangga. AMPI, sebagai organisasi sayap Partai Golkar, saat ini dipimpin oleh Jerry Sambuaga, yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan, dengan Airlangga sebagai Ketua Dewan Pembina DPP AMPI.

“Kami akan mengundang LDP (Partai Demokrat Liberal Jepang), Partai Komunis China, United Russia, Partai Demokrat Amerika Serikat, partai-partai di Singapura, dan banyak partai lainnya,” kata Airlangga mengenai beberapa partai yang akan diundang sebagai pembicara simposium.

Airlangga menjelaskan bahwa mengundang perwakilan partai-partai tersebut adalah cara Golkar untuk berpartisipasi dalam praktik politik bebas aktif serta meningkatkan hubungan Indonesia dengan negara-negara mitra. “Partai Golkar ingin mewarnai dan memperkuat hubungan dengan partai-partai di luar negeri, bukan hanya antarnegara atau antarpemerintahan, tetapi juga antarpartai,” jelasnya.

Airlangga juga menambahkan bahwa Al Gore, Wakil Presiden AS periode 1993-2001, rencananya akan diundang sebagai pembicara dalam simposium tersebut. Al Gore dikenal sebagai pebisnis, politikus, aktivis lingkungan, dan penerima Nobel Perdamaian bersama Intergovernmental Panel on Climate Change pada 2007 atas advokasinya terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim.

Selain itu, isu lain yang akan dibahas dalam simposium tersebut adalah kecerdasan buatan (AI) dan pengalaman Indonesia bersama negara-negara ASEAN dan Indo-Pasifik dalam menjaga stabilitas di kawasan. “Kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik adalah satu-satunya yang mampu menjaga ketertiban, keamanan, dan kesejahteraan, bukan karena kekuatan militer, tetapi karena soft power dan kepemimpinan Indonesia di kancah global,” ujar Airlangga. (ant)


Berita Lainnya