Sepakbola

Ernando Ari Bersyukur, tetapi Tak Puas Hanya Empat Besar

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
11 Mei 2024 12:30
Ernando Ari Bersyukur, tetapi Tak Puas Hanya Empat Besar
Kiper tim nasional sepak bola Indonesia U-23, Ernando Ari (kanan), menjawab pertanyaan wartawan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu (11/5/2024).

JAKARTA - Kiper tim nasional sepak bola Indonesia U-23, Ernando Ari, merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari skuad Garuda Muda yang berhasil mencapai semifinal Piala Asia U-23 di Qatar. Meskipun begitu, dia tidak ingin cepat puas dengan pencapaian tersebut. Prestasi ini merupakan yang pertama bagi Indonesia karena mampu mencapai babak semifinal, meski PSSI hanya menargetkan hingga delapan besar.

"Saya bersyukur tetapi tidak ingin cepat puas sampai sini (empat besar Piala Asia U-23) juga," kata Ernando saat tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu pagi, bersama rombongan pemain dan ofisial, usai pulang dari Paris, Prancis. Meskipun mendapat banyak pelajaran dan mencetak sejarah baru selama turnamen tersebut, dia tetap ingin terus belajar untuk memberikan prestasi lebih baik lagi untuk Indonesia.

"Jadi banyak pelajaran untuk berbenah juga. Awalnya kami semua target ingin masuk Olimpiade, tetapi takdir berkata lain sehingga kami harus lebih banyak belajar di kemudian hari," ujar pemain Persebaya Surabaya itu. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hasil dari training camp (TC) selama sebulan telah membuat ikatan mental atau chemistry dalam skuad Garuda Muda terjalin dengan baik sehingga bisa menjadi modal untuk berprestasi lebih baik lagi ke depan.

Terkait penunjukan Witan Sulaeman yang menggantikan Rizky Ridho sebagai kapten dalam laga play-off Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea, Ernando mengaku percaya bahwa siapa pun yang ditunjuk pelatih akan berbuat yang terbaik untuk timnas. Menurut dia, semua pemain sama saat berada di lapangan. Namun, memang kapten bertugas untuk memimpin pemain yang lain. Selama Piala Asia U-23 di Qatar, Ernando tampil gemilang bersama timnas dengan beberapa kali menepis tendangan penalti lawan, termasuk saat laga play-off melawan Guinea pada Kamis (9/5/2024) di Paris.

Tindakan heroik yang paling berkesan dari pemain itu selama turnamen tersebut adalah saat Indonesia melawan Korea Selatan (Korsel) pada babak penalti dalam pertandingan delapan besar. Saat itu, Ernando menepis tendangan pemain Korsel yang membuat Indonesia unggul dan menang guna melaju ke semifinal. Dalam Piala Asia yang lalu, Indonesia harus puas dengan rekor tiga kali menang dan dua kali kalah sampai babak semifinal. Pada perebutan tempat ketiga, Indonesia kembali harus menelan kekalahan dari Irak dengan skor 1-2. Kemudian, dalam usaha terakhir agar bisa tampil di Olimpiade Paris 2024, melalui laga play-off sebagai perwakilan Asia melawan Guinea dari Afrika, skuad Garuda Muda kembali harus menelan pil pahit dengan kekalahan tipis 0-1.

Kekalahan dari perwakilan Afrika membuat Garuda Muda harus mengubur mimpi untuk bisa tampil di pesta olahraga multicabang terbesar di dunia itu pada Juli. (ant)
 
 
 
 

 


Berita Lainnya